Manajemen Sampah: Mulai dari Diri Sendiri

Bagikan
Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata sampah? mungkin saja hal di bawah ini :
  • bau
  • kotor
  • sampah masyarakat
  • dilarang buang sampah sembarangan
  • sisa makanan, dll
Kata sampah memang identik dengan hal-hal yang terbuang, kotor, hina, tak digunakan, dan sebagainya. Namun, dari sekian banyak frase dan konotasi dari kata sampah, yang akan saya bahas adalah sampah dalam arti sempitnya. Sampah ya sampah. Setiap hari kita memproduksi sampah, pembuangan melalui mekanisme kerja organ tubuh kita, maupun sampah dalam artian sempitnya. Sampah berarti bungkus makanan, puntung rokok, tisu bekas, kulit pisang, dan masih banyak yang lainnya. Seperti itulah sampah. Lalu bagaimana sebaiknya cara pengelolaan sampah yang baik? Ini hanya ide saya, tidak ada referensi dan tidak ada pengulangan, tidak ada remidi, apalagi deja vu (lho....)
Terkait urusan sampah menurut saya sebaiknya :

1. Coret kata membuang dari kata sampah
Dari jaman sekolah TK kita selalu ditekankan untuk membuang sampah pada tempatnya, jadi kalau kita benar-benar mengikuti aturan tersebut, maka kita bisa membuang barang-barang yang sudah tidak kita gunakan ke satu tempat yaitu tong sampah. Apakah hal ini salah? Tentu saja tidak, namun kata membuang itu yang membuat pikiran bawah sadar kita selalu berpikir bahwa sampah tentunya harus segera disingkirkan dari jarak guna kita.
Mari kita membuat perubahan dengan tidak meremas kertas yang salah cetak, sebaiknya biarkan ia tetap menjadi lembaran lalu masukkan ke dalam kantong kemasan kertas yang kosong. Ini adalah salah satu contohnya.
Sebagai gantinya, saya usulkan kata "memilah".
2. Kumpulkan yang sejenis
Salah satu prinsipnya orang dagang kapitalis ya ini, apapun barangnya kalau dia satu jenis dalam jumlah besar, tentu dapat menjadi uang. Jangankan plastik atau kertas bekas, sampah laut yang berserakan di pantai aja bisa dijadikan barang kerajinan lho.
Gambar di bawah ini adalah screenshotnya liputan 6 SCTV yang meliput kegiatan kerajinan sampah laut, waktu itu saya juga kebetulan nonton : 
Selain itu dengan sampah kita juga bisa bersedekah, kalau kertas yang kita kumpulkan sudah banyak, kita bisa memberikannya buat pemulung yang biasanya mengorek-orek tempat sampah. Tentu pemberian itu lebih berharga untuk mereka ketimbang memberikan uang, karena mereka bukan pengemis.
3. Gunakan lagi
Reuse, adalah salah satu prinsip 3R dalam pengelolaan sampah (selain Reduce dan Recycle) yang artinya penggunaan kembali. Kalau kita telah melakukan prinsip nomor 1 di atas, tentu saja kita tak perlu mengambil kertas baru lagi untuk membuat konsep tulisan atau sebagai corat coret misalnya, karena kita masih menyimpan kertas yang di halaman sebaliknya masih kosong. Lebih jauh lagi kalau kita kreatif, kertas bekas tersebut adalah barang yang masih sangat dapat untuk digunakan. Silakan cari aja gambar di google pake queri kerajinan kertas bekas buat nyari inspirasi.
4. Jangan pakai yang baru
Saya punya pengalaman menarik waktu saya jadi tukang fotokopi, ceritanya ada mbak-mbak pegawai BRI yang mau memfotokopi KTP. Melihat penampilannya saya takut diomeli kalau memakai kertas yang tinggal separuh (sisa fotokopi juga). Langsung saja saya letakkan KTP di tempatnya lalu menutupnya seperti biasa. Waktu saya hampir menekan tombol START di mesin tersebut, si embak malah minta pake kertas yang ada di sebelah pemotong kertas. "Kasian, ntar pohon yang ditebang lebih banyak lagi", gitu katanya. Pokoknya salut banget sama si embaknya yang senyumnya mahal banget.
5. Jangan Boros
Hemat energi, hemat biaya. Kalaupun kamu punya banyak uang buat beli bensin, ya jangan sedikit-sedikit naik motor cuma buat beli pulsa di depan gang. Lihat saja di film Fast and Furious (yang settingnya di Jepang) anak SMA sana masih pada pake sepeda buat berangkat sekolah. Boros energi, produktif pula sampahnya. Lihat saja sampah di udara yang mencemari oksigen kita.
Cukup sekian dari saya, ide yang ke-6, 7, 8, dst ada di benak Anda semua.  Hehe..
Lestarikan alam untuk anak cucu kita.

Sumber gambar : http://sekilasinfo-terkini.blogspot.com/2010/07/sampah-laut-itu-disulap-menjadi-karya.html

0 Response to "Manajemen Sampah: Mulai dari Diri Sendiri"

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme