wujud kita

Anjing mengejar kucing
kucing berlari mengejar kebebasan
kebebasan naik memanjat pohon
pohonnya berakhir pada satu ranting dan satu daun yang terakhir

Gravitasi membawa garam dari laut
laut yang luas kurenangi bersama lumba-lumba
lumba-lumba bernyanyi mengenai matahari
matahari merambat meninggi sampai di suatu sore
sore berakhir pada satu kecupan terakhir

Air mengalir menuruni bukit di seberang danau
danau itu penuh sampah plastik dan kertas
tinta diatasnya terhapus terkontaminasi
puisi-puisi terkontaminasi dan mengkontaminasi
air danau berbau terasi karena udang banyak yang mati
udang-udang mengering di pinggir tanaman enceng
enceng tumbuh seenaknya menjadi hama dan tikar
nenek-nenek menganyamnya menjadi topi
topi-topi itu lebar dan ringan bagai layang-layang yang membumbung tinggi dalam kendali tangan-tangan kecil
jari jemarinya selalu punya kekuatan untuk liukan yang kesekian kali
menukik bagai merpati yang ingin minum air danau
kemudian keracunan limbah kimia perusahaan tinta

Tinta cap, tinta cetak, tinta ini, tinta itu
tinta yang ini membentuk gambar hati anjing, hati kuda, hati macan
hatiku dan hatimu adalah satu, menurut hemat saya

Kamu tak perlu mengambil panah untuk membidiknya
atau sepotong halilintar untuk menghancurkannya
atau sebuah lagu untuk berkata-kata
atau tatap dua matamu untuk berbicara
atau mengakhirinya dengan tiga tiupan sangkakala
bagai wasit menghembuskan nafas lega di akhir pertandingan sepakbola

Ini adalah hari dimana akhirnya kita terwujud seperti ini dan mengapa kita tak duduk dengan posisi seperti itu


080406

0 Response to "wujud kita"

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme