Harga Mati untuk Sebuah Ketaatan

Di mesjid saya hanya duduk bersila seperti puluhan lainnya. Hanya menatap gambar masjid yang ada di sajadah. Satu demi satu orang datang, dan melakukan hal yang sama. Naik ke masjid kemudian sholat dua roka'at, selesai salam terus bersalaman dengan satu dua orang di kiri-kanan, depan-belakangnya.
Kemudian hadits yang sudah dibacakan pada Jum'at yang kemarin dan kemarinnya lagi, dibacakan lagi dan kali ini terasa selalu terngiang di telinga.

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

Jika kamu berkata kepada temanmu : "diamlah!!", sedangkan saat itu Imam sedang berkhutbah, maka gugurlah (Jum'atmu).
Kalimat itu bukanlah suatu kalimat perintah, namun mengandung ketegasan yang sangat tegas. Kita melarang orang untuk berbicara saat imam menyampaikan khutbah. Namun jika kita memerintahkan kawan kita dengan berkata "diamlah", maka kita telah melanggar perintah kita sendiri.

0 Response to "Harga Mati untuk Sebuah Ketaatan"

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme