Blog dalam Literasi Informasi dan Dunia Pendidikan
Bagikan
Entah kapan keinginan saya yang satu ini dapat terwujud : membangun website blog sekolah. Saya sudah membayangkan nantinya semua guru dan warga sekolah termasuk juga anak-anak didik di sekolah kami dapat menyumbangkan tulisannya untuk sekedar update blog, terlebih sebagai ajang berbagi informasi dan kreatifitas.
Kata website sengaja saya beri tanda striketrough, website masih terlalu jauh mengingat lebih besarnya biaya, waktu, dan efisiensinya yang harus dipertanggungjawabkan. Sebuah blog bagi saya sudah cukup mentereng.
Sebenarnya banyak sekali yang bisa kita bagikan melalui blog sekolah, mulai dari pengalaman mengajar, penemuan baru mengenai cara mengajar, hal unik yang kita temukan selama mengajar, budi pekerti, rencana ke depan, hasil karya tulisan misalnya esai, narasi, puisi, cerpen. Dari anak didik misalnya gambar, puisi, pengalaman lucu, resensi buku yang dibaca di perpustakaan, dan lain-lain. Tidakkah kita sadar bahwa kita sekaya itu?
Namun, ternyata tradisi literasi kita masih lemah. Banyak guru yang memiliki pengalaman berharga yang hanya menjadi topik obrolan di waktu istirahat. "Mengapa tidak dituliskan saja?" pertanyaan seperti itu selalu ada di hati saya.
Pada tanggal 14 Juli kemarin di grup facebook yang saya ikuti, -Senayan SLiMs- berbagi tautan yang sangat penting untuk dunia pendidikan kita, khususnya bagi para guru, yaitu tentang literasi informasi. Berikut saya repost update-an tersebut :
Literasi adalah kemampuan membaca dan menggunakan informasi tertulis dan menulis tepat dalam berbagai konteks. Literasi menggabungkan antara keterampilan berbicara, mendengarkan, berpikir kritis dengan membaca dan menulis (Paulin Harris dalam Reading in the Primary School, 2001). Sedangkan -menurut Raymond Mc Leod- informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi pihak yang menerimanya yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik di saat ini maupun mendatang .
Artikel mengenai literasi informasi yang ada pada tautan di atas lebih banyak dikaji dari sisi dunia kepustakawanan sebagai pihak yang banyak mengolah informasi. Namun keterampilan literasi informasi sekarang ini sepertinya harus dimiliki oleh para punggawa pendidikan kita. Sehingga mereka akan terbiasa menulis dan mencari referensi dan tak akan kaget ketika harus menyusun sebuah laporan penelitian yang menjadi syarat menempuh jenjang pendidikan.
Nah, itu semua bisa kita mulai dengan menuliskan apa yang ada di dalam uneg-uneg kita yang bernilai informasi, mencari referensi, menata tulisan dan diksi, setelah itu kita publikasi. Melalui publikasi, tulisan kita dapat dibaca oleh orang banyak dan mendapatkan umpan balik yang akan dapat memotivasi kita kepada pembelajaran yang selanjutnya.
Dan menurut saya blog adalah media yang cukup tepat.
Kata website sengaja saya beri tanda striketrough, website masih terlalu jauh mengingat lebih besarnya biaya, waktu, dan efisiensinya yang harus dipertanggungjawabkan. Sebuah blog bagi saya sudah cukup mentereng.
Sebenarnya banyak sekali yang bisa kita bagikan melalui blog sekolah, mulai dari pengalaman mengajar, penemuan baru mengenai cara mengajar, hal unik yang kita temukan selama mengajar, budi pekerti, rencana ke depan, hasil karya tulisan misalnya esai, narasi, puisi, cerpen. Dari anak didik misalnya gambar, puisi, pengalaman lucu, resensi buku yang dibaca di perpustakaan, dan lain-lain. Tidakkah kita sadar bahwa kita sekaya itu?
Namun, ternyata tradisi literasi kita masih lemah. Banyak guru yang memiliki pengalaman berharga yang hanya menjadi topik obrolan di waktu istirahat. "Mengapa tidak dituliskan saja?" pertanyaan seperti itu selalu ada di hati saya.
Pada tanggal 14 Juli kemarin di grup facebook yang saya ikuti, -Senayan SLiMs- berbagi tautan yang sangat penting untuk dunia pendidikan kita, khususnya bagi para guru, yaitu tentang literasi informasi. Berikut saya repost update-an tersebut :
Pegiat SLiMS yang berbahagia, mari kita buktikan selain kita berkutat dengan SLiMS, kita juga mempelajari aspek-aspek lain dari kepustakawanan, kali ini literasi informasi. Berikut beberapa url tentang literasi informasi:1. http://www.lurik.its.ac.id/latApa itu literasi informasi?ihan/LITERASI%20INFORMASI2007a bc.pdf 2. http://lecturer.ukdw.ac.id/oth ie/Internet_ILSUPPORT.pdf 3. http://sambungjaring.blogspot. com/2010/08/pengukuran-dan-eva luasi-program.html 4. http://batikyogya.wordpress.co m/2008/03/03/urgensi-literasi- informasi-sebagai-bekal-kecaka pan-hidup/ 5. http://sambungjaring.blogspot. com/2011/04/literasi-informasi -sekali-lagi-tentang.html 6. http://staff.blog.ui.ac.id/cla ra/2011/01/06/menciptakan-gene rasi-literat-melalui-perpustak aan/ 7. http://arsidi.sman1teladan.net /2011/04/model-literasi-inform asi.html
Literasi adalah kemampuan membaca dan menggunakan informasi tertulis dan menulis tepat dalam berbagai konteks. Literasi menggabungkan antara keterampilan berbicara, mendengarkan, berpikir kritis dengan membaca dan menulis (Paulin Harris dalam Reading in the Primary School, 2001). Sedangkan -menurut Raymond Mc Leod- informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi pihak yang menerimanya yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik di saat ini maupun mendatang .
Artikel mengenai literasi informasi yang ada pada tautan di atas lebih banyak dikaji dari sisi dunia kepustakawanan sebagai pihak yang banyak mengolah informasi. Namun keterampilan literasi informasi sekarang ini sepertinya harus dimiliki oleh para punggawa pendidikan kita. Sehingga mereka akan terbiasa menulis dan mencari referensi dan tak akan kaget ketika harus menyusun sebuah laporan penelitian yang menjadi syarat menempuh jenjang pendidikan.
Nah, itu semua bisa kita mulai dengan menuliskan apa yang ada di dalam uneg-uneg kita yang bernilai informasi, mencari referensi, menata tulisan dan diksi, setelah itu kita publikasi. Melalui publikasi, tulisan kita dapat dibaca oleh orang banyak dan mendapatkan umpan balik yang akan dapat memotivasi kita kepada pembelajaran yang selanjutnya.
Dan menurut saya blog adalah media yang cukup tepat.
0 Response to "Blog dalam Literasi Informasi dan Dunia Pendidikan"
Posting Komentar